Alkisah jaman dahulu kala di kerajaan Inggris, hiduplah Raja William yang memimpin dengan baik sehingga rakyatnya sejahtera. Namun tak terasa usianya telah uzur, hingga dia memutuskan tak lama lagi akan turun tahta. Dia akan menunjuk anak semata wayangnya, Raja Charles untuk menggantikannya. Sebelum diangkat menjadi raja..
menggantikan Raja William, Raja Charles diberi pertanyaan oleh ayahnya itu. “Nak, tolong beritahu kepada ayahmu ini. Siapakah hewan terkuat di dunia itu?”, tanya Raja William. Diberi pertanyaan seperti itu, Raja Charles pun langsung mengerti. Dia segera mencari jawabannya. Pertama kali dia pergi ke hutan untuk menemui singa si Raja Hutan.
Saat bertemu singa, Raja Charles langsung bertanya kepadanya. “Hai singa, apakah kaulah hewan terkuat di dunia?”. Jawab singa, “Bukan hamba, Raja Charles. Saya bukanlah hewan terkuat di dunia”. Raja Charles pun bingung mendengar jawaban dari singa. Tapi dia tidak menyerah, Raja Charles pun pergi ke persawahan dan bertemu kerbau. “Hai kerbau, kau sungguh kuat karena bisa membajak sawah seluas ini. Apakah kau hewan terkuat di dunia?”, tanya Raja Charles. “Bukan hamba, Raja Charles”, jawab kerbau singkat. Raja Charles tak puas akan jawaban dari kerbau dan meminta petunjuk mengenai hewan terkuat di dunia. Kerbau pun memberi petunjuk kalau hewan yang sedang dicari-cari oleh Raja Charles itu sering ditemui sehari-hari. Akhirnya Raja Charles pun pergi ke Istananya, di sana dia menemui kuda perang. “Hai kuda perang, kau sungguh kuat dan tangguh karena sering berperang bersama pasukan. Apakah kau hewan terkuat di dunia?”, tanya Raja Charles. “Bukan hamba, Raja Charles”, jawab kuda itu.
Raja Charles pun bingung dan agak frustasi, dia memutuskan untuk istirahat di bawah pohon. Saat istirahat itulah, Raja Charles bertemu dengan semut. Dia merasa sia-sia karena ingin mencari hewan terkuat di dunia, malah bertemu hewan terlemah di dunia. Tapi dia iseng-iseng aja bertanya kepada semut. “Hai semut, apakah kau tahu siapakah hewan terkuat di dunia?”, tanya Raja Charles. “Hamba hewan tekuat di dunia, Yang Mulia”, jawab semut. “Hah, aku tak percaya. Kau butuh sepuluh oramg untuk mengangkat remahan roti itu, sedangkan aku cukup dengan seujung jari saja.”, jawab Raja Charles. “Memang benar, namun lihatlah kami. Kami saling berbagi, kami saling bergotong royong, dan kami cinta damai. Sehingga rakyat kami sejahtera. Dapatkah Yang Mulia memimpin rakyat Inggris agar sejahtera dan makmur seperti kami ini?”, tanya semut. Akhirnya setelah mendapatkan jawabannya, Raja Charles menemui ayahnya dan memberi tahukan semua hal itu. “Kukira kau sudah siap menggantikanku untuk menjadi raja”, kata Raja William. Akhirnya Raja Charles naik tahta dan bisa memimpin rakyatnya dengan baik sehingga bisa sejahtera layaknya semut.
Semoga kisah ini menjadi renungan bahwa kita sebagai manusia hendaknya bisa tolong-menolong dan gotong-royong layaknya semut. Mengingat nilai kegotong-royongan dewasa ini semakin menipis saja.
menggantikan Raja William, Raja Charles diberi pertanyaan oleh ayahnya itu. “Nak, tolong beritahu kepada ayahmu ini. Siapakah hewan terkuat di dunia itu?”, tanya Raja William. Diberi pertanyaan seperti itu, Raja Charles pun langsung mengerti. Dia segera mencari jawabannya. Pertama kali dia pergi ke hutan untuk menemui singa si Raja Hutan.
Saat bertemu singa, Raja Charles langsung bertanya kepadanya. “Hai singa, apakah kaulah hewan terkuat di dunia?”. Jawab singa, “Bukan hamba, Raja Charles. Saya bukanlah hewan terkuat di dunia”. Raja Charles pun bingung mendengar jawaban dari singa. Tapi dia tidak menyerah, Raja Charles pun pergi ke persawahan dan bertemu kerbau. “Hai kerbau, kau sungguh kuat karena bisa membajak sawah seluas ini. Apakah kau hewan terkuat di dunia?”, tanya Raja Charles. “Bukan hamba, Raja Charles”, jawab kerbau singkat. Raja Charles tak puas akan jawaban dari kerbau dan meminta petunjuk mengenai hewan terkuat di dunia. Kerbau pun memberi petunjuk kalau hewan yang sedang dicari-cari oleh Raja Charles itu sering ditemui sehari-hari. Akhirnya Raja Charles pun pergi ke Istananya, di sana dia menemui kuda perang. “Hai kuda perang, kau sungguh kuat dan tangguh karena sering berperang bersama pasukan. Apakah kau hewan terkuat di dunia?”, tanya Raja Charles. “Bukan hamba, Raja Charles”, jawab kuda itu.
Raja Charles pun bingung dan agak frustasi, dia memutuskan untuk istirahat di bawah pohon. Saat istirahat itulah, Raja Charles bertemu dengan semut. Dia merasa sia-sia karena ingin mencari hewan terkuat di dunia, malah bertemu hewan terlemah di dunia. Tapi dia iseng-iseng aja bertanya kepada semut. “Hai semut, apakah kau tahu siapakah hewan terkuat di dunia?”, tanya Raja Charles. “Hamba hewan tekuat di dunia, Yang Mulia”, jawab semut. “Hah, aku tak percaya. Kau butuh sepuluh oramg untuk mengangkat remahan roti itu, sedangkan aku cukup dengan seujung jari saja.”, jawab Raja Charles. “Memang benar, namun lihatlah kami. Kami saling berbagi, kami saling bergotong royong, dan kami cinta damai. Sehingga rakyat kami sejahtera. Dapatkah Yang Mulia memimpin rakyat Inggris agar sejahtera dan makmur seperti kami ini?”, tanya semut. Akhirnya setelah mendapatkan jawabannya, Raja Charles menemui ayahnya dan memberi tahukan semua hal itu. “Kukira kau sudah siap menggantikanku untuk menjadi raja”, kata Raja William. Akhirnya Raja Charles naik tahta dan bisa memimpin rakyatnya dengan baik sehingga bisa sejahtera layaknya semut.
Semoga kisah ini menjadi renungan bahwa kita sebagai manusia hendaknya bisa tolong-menolong dan gotong-royong layaknya semut. Mengingat nilai kegotong-royongan dewasa ini semakin menipis saja.
benar2 dalem banget
BalasHapusboleh juga analoginya
menarik kisahnya mas,..
BalasHapuskalo dibuat dongeng buat anak2, pas banget tuh Mas,..:)
oia,..maaf baru bisa berkunjung.makasih dah follow ya :)
inspiratif,love,peace and gaul.
BalasHapuskeren bngetz sihh semut ...
BalasHapuspatut di teladani ...
emng kalau menilik cerita semut ,, y hampir sama dgn tauladan lebah,, hehe soo binatang kecil tapi memberi manfaat
BalasHapuskekuatan yang tak tampak, namun ketika kita mencoba mengerti secara ilimiah, memang benar! Semut memang hewan terkuat di dunia berdasarkan perbandingan ukuran tubuh dan beban kerjanya, nice! :)
BalasHapusdongeng yg menarik, di tengah semakin menipisnya nilai gotong royong di tengah2 kehidupan kita. dan apakah kita sendiri masih menerapkan nilai gotong royong di kehidupan kita? saya sendiri agak syusyah juga utk langsung meng iya kan...
BalasHapusAllah telah menyadarkan kita melalui makhluk lain, seharusnya kita malu sebagai manusia penyandang makhluk sempurna yang masih kalah sama binatang.
BalasHapusSemut hewan yang kecil tapi mengandung banyak pelajaran jika kita mau mengambil pelajaran darinya.......
BalasHapussalah satunya adalah kekompakan dan gotong-royongnya yang harus kita contoh,
semangat terus......