Ikhlas itu apa?

Ada satu pertanyaan di benakku yang selama ini kadang gag bisa aku jawab. Dan mungkin sebagian orang juga berpikir sama denganku, hanya saja terkadang pertanyaan ini dianggap remeh padahal sesungguhnya ini menyangkut kehidupan kita. Ya, soal makna dan arti kata ikhlas. Kelihatannya remeh sih, tapi menurutku aku gag bisa berpikir dan terkadang masih bingung apa maksudnya kata ini. Orang-orang bilang: “Kalau mau sedekah itu harus ikhlas”, atau mungkin kayak gini: “Kalau berbuat baik sama orang itu gag boleh mengharapkan imbalan, kudu ikhlas”, dan masih banyak tetek bengek omongan orang.

Sekarang coba kita mikir, kalau misalnya kita menolong seseorang. Orang tersebut berhasil kita tolong dan orang tersebut dengan sukarela memberikan sejumlah “imbalan” untuk kita. Jika menurut omongan yang di atas tadi, pasti kita bilang: “Oh, gag usah mas (kalau yang ditolong laki-laki), saya ikhlas nolongnya”. Dan biasanya orang yang ditolong kita tadi juga gag terima dan ngotot kayak gini: “Oh gag apa-apa, anggap ini sebagai hadiah dan rejekinya mas”. Terus habis itu kita ngotot lagi: “Oh, gag usah mas, saya ikhlas nolongnya gag perlu imbalan apa-apa”. Terus orang itu bilang: “Ealah mas, tinggal nerima aja susah banget sih”. Dan kita yang nolongin bilang gini: “Oh, kan saya harus ikhlas mas”. Orang yang udah ditolongin gag terima: “Mas nerima gag, atau saya pukul nih pakek tinju”. Dan jika diancam seperti itu, tentu mau tidak mau akhirnya kita nerima juga imbalan orang itu.

Dari secuplik kisah di atas, tentunya kita berpikir kalau sesungguhnya ikhlas dalam arti menerima pemberian seseorang juga perlu dilakukan. Apa jadinya kalau orang tadi terus ngotot gag mau nerima pemberian dari orang yang ditolongnya? Wah mungkin jadi tawuran itu, hahaha…

IKHLAS = GAG BOLEH NOLAK REJEKI :D