Laman

Pencarian

Senin, 07 November 2011

Idul Qurban di sekolahku


Memang gema Idul Adha masih terasa sampai sekarang, tak terkecuali di sekolahku SMAN 11 Surabaya. Ya memang baru hari Senin tanggal 7 November 2011, sekolahku mengadakan penyembelihan hewan qurban. Itu pun sudah didahului oleh pelaksanaan Shalat Ied pada hari sebelumnya. Pelaksanaan penyembelihan hewan qurban di sekolah saya sendiri bisa dibilang biasa-biasa saja, namun tetap meriah. Dan ada sesuatu yang beda, apalagi kalau bukan tidak ada kegiatan belajar mengajar alias tak ada pelajaran. Wah kalau mendengar kalau tak ada pelajaran, semua murid pun langsung bersorak tak terkecuali saya. Pulangnya pun 3 jam lebih awal dibandingkan hari-hari biasanya.

Alhamdulillah di sekolahku terkumpul hewan kurban sebanyak 10 ekor. Rinciannya antara lain sapi sebanyak 6 ekor dan kambing sebanyak 4 ekor. Jumlah sapi memang lebih banyak dari kambing, mungkin karena daging sapi lebih digemari daripada daging kambing. Daging sapi sendiri aroma baunya tidak setajam aroma bau kambing. Juga tekstur kedua daging ini pun berbeda. Tapi pada pelaksanaan penyembelihan hewan qurban tahun ini saya tidak ikut andil. Ya meskipun tidak ikut andil, tetapi saya cukup senang bisa melihat saja. Tahun lalu saat saya masih aktif menjadi anggota SKI (Sie Kerohanian Islam), saya ikut membantu pelaksanaan penyembelihan hewan qurban. Tapi tak diduga saya mendapatkan tugas yang sangat berat, bahkan mungkin lebih berat dari tukang jagalnya. Tugasnya yaitu mencuci organ dalam alias jeroan hewan qurban yang baru disembelih.

Wah kalau saya ingat-ingat tugas itu, sungguh berat sekali rasanya. Bukan masalah fisik karena tugasnya hnya mencuci, namun lebih disebabkan karena tekanan mental akibat aroma jeroan yang menyengat. Belum lagi kalau saya lihat isinya jeroan itu, pasti tahu sendiri kan isinya gimana. Saya hampir muntah saat melakukan tugas itu, namun saya dan teman-teman saya tetap melakukannya karena sudah merupakan bagian dari tugas. Proses pencucian jeroan sendiri agar benar-benar hilang dari “sisa-sisa pencernaan” harus menggunakan kapur putih. Wah panas terasa seketika saat saya membubuhkan kapur itu lalu saya menguceknya sampai bersih. Tak cukup sekali karena “sisa-sisa pencernaan” jeroan tersebut masih menempel, maka saya ulangi sampai tiga kali baru cukup bersih. Itu baru satu bagian jeroan, belum lagi bagian yang lainnya. Ditambah panasnya kapur di tangan plus aroma khas jeroan membuat saya menyeringai. Saya juga sampai memakai masker biar tidak terlalu menyengat aromanya.

Ingat-ingat nostalgia masa lalu saya jadi tertawa sendiri. Meskipun berat tapi ternyata itu memberikan kesan bagi saya. Saya masih ingat betapa sulitnya menghilangkan bekas kapur hasil dari pencucian itu. Sudah saya coba segala cara mulai membilasnya dengan air, dengan sabun mandi, sabun colek, sunlight sampai deterjen pun tetap bekasnya itu tak hilang. Akhirnya saya pun tidak enak makan selama dua hari karena tautnya ketika saya memegang makanan maka bekas kapur itu juga ikut menempel pada makanan saya dan dapat meracuni saya. Sungguh paranoid, tapi nyatanya tak terjadi apa-apa pada saya. Baru setelah dua hari bekas kapur di tangan saya akhirnya hilang. Alhamdulillah.

Begitulah sekelumit pengalaman yang kudapat ketika aku membantu pelaksanaan penyembelihan hewan qurban di sekolahku. Sungguh seru. Tapi untuk tahun ini, aku hanya jadi penonton dan membantu dengan doa saja.

23 komentar:

  1. tapi justru jeroan itulah yang paling enak bung kalo udah dimasak. :D nyuummmmy

    BalasHapus
  2. kambing atau sapi sama saja gan yang penting ada yang berQurban.. hari iduL adha bisa dikatakan momen terbaik buat semua umat muslim.. seperti MAKAN SATE setahun sekali hahaha.

    BalasHapus
  3. tahun ini memang terasa lebih meriah dari tahun kemaren.. apalagi semalam ikut nganterin anakku takbiran keliling kampung.. wah.. serasa jd anak2 kembali.. :)

    BalasHapus
  4. 2 ya gan sapi nya mantep bener, panitia dpat banyak nuw :mantap joszz

    BalasHapus
  5. lah sob,, kok sy baru tau y akamu masih smu setelh ngebaca nih postingan,,wah2 salut2

    BalasHapus
  6. Kasihan banget aliran sungai, terpenuhi oleh isi perut sapi :D

    BalasHapus
  7. senang rasanya bila keberadaan kt membawa manfaat buat orang banyak :-)
    met iedul adha....salam kenal dan salam persahabatan...!

    BalasHapus
  8. Kalo tempatku hanya kambing aja. :)

    Btw, salam kenal.
    Follow my blog, yuk! I will follow yours too...
    http://riuisme.blogspot.com/
    Terima kasih

    BalasHapus
  9. mencoba tuk semakin memicingkan mata tuk bisa membaca tulisan ini secara keseluruhan :( kang.. knp font nya milih yg ini sii kang?!?!

    BalasHapus
  10. nyuci jeroan justru asyik kok Kang, maklum dulu waktu sekolah senenganya mbedhel-mbedel kewan.
    Bahkan mbedel usus besar pun ndak masalah. Biar ndak bau, hidungnya olesi dengan kopi sebelum dekat jeroan ato kotoran sapi

    BalasHapus
  11. weeeeeeeeh seng wareg daging... tp info soal lebaranya kereeeeeeeeeen.. lanjut boss.. joint with my blog ya...?

    BalasHapus
  12. biasanya kambing lebih banyak dari sapi, ini malah banyakan sapinya.
    kalo menurut keterangan yang saya dapat, daging kambing lebih baik dari daging sapi. daging kambing daging terbaik menurut seorang tokoh dalam sebuah talkshow.
    kemarin tetanggaku ribut karena ada yang dapat daging sapi banyak cacingnya.

    BalasHapus
  13. wahhhh asik neh,,, jd inget jaman SMA dolo hehe.. makan sate kurban gak??

    BalasHapus
  14. wahh seru tuh kurban di sekolahan,, hehehe,, asekk dah,, ^^ bakar2 sate donk sob..? :D

    BalasHapus
  15. proses yang agak rumit biasanya hasilnya juga enak, maksudnya, kalau jeroannya dimasak pasti lezat hehe..

    BalasHapus
  16. hmm... jadi pengen kembali ke SMA #loh
    ehehee, tradisi di sekolah, tiap idul adha pasti per kelas menyumbang kambing 1, di sembelih bersama di sekolah . .

    sukses terus yg utk sekolahnya :)

    BalasHapus
  17. di skolahku ko ga ada acara potong kurbannya ya :(

    BalasHapus
  18. Alhamdulillah... banyak juga, Sob, kurban di sekolahmu. Selamat iya, semoga diridhoi Allah SWT. Amin.

    BalasHapus
  19. Support untuk dikau, Sob.. ku-press +1 (plus+one).. check aja...

    BalasHapus