Renungan untukku: man and the moon - Pinter mana antara Lebah dan Semut

Pertama kali saya ngeblog yaitu kalau tidak salah saat Agustus 2011. Ya tentunya saya yang masih amatiran ini ingin memiliki sebuah blog sebagai sarana untuk menuangkan ide-ide saya. Tak terkecuali dala info-info yang saya dapatkan, renungan dan tentu saja pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari orang lain. Semisal saat saya membaca sebuah postingan yang sangat menarik dari mas al-kahfi man and the moon (www.alkahfi77.blogspot.com) yang berjudul Pinter mana antara Lebah dan Semut. Sempat saya flashback, dan ternyata di postingan saya juga pernah terdapat artikel yang berjudul Kisah keteladanan semut. Memang hewan yang satu ini bisa menginspirasi banyak orang.

Awal kali saya ngeblog waktu itu bahkan tak ada komentar sama sekali di blog saya. Namun sautu hari saya kaget dan terkejut melihat ada satu komentar di blog saya. Stelah saya lihat ternyata itu mas al-kahfi, langsung saya klik linknya dan masuklah saya ke situs blog man and the moon. Pertama kali kesan saya mengenai blognya mas al-kahfi menurut saya biasa saja, tetapi setelah saya sering tinggalkan komentar ternyata mas al-kahfi sering juga ninggalin komentar di blog saya. Sejak saat itu saya sering berkunjung di blognya mas al-kahfi ini untuk sekedar melihat postingan terbaru atau meninggalkan komentar. Ternyata setelah saya cermati kalau isi dari postingan man and the moon selalu mengandung suatu pelajaran atau hikmah yang penting dan tentunya bermnfaat. Saya sangat tertarik dengan satu postingan man and the moon yang berjudul Pintar mana antara Lebah dan Semut.

Tahulah jika ada postingan yang menarik, langsung saya simak dan saya baca betul-betul. Isinya bercerita mengenai mas al kahfi yang diberi pertanyaan oleh atasannya. Pertanyaannya seputar kedua hewan tersebut, lebah dan semut manakah yang lebih pintar. Karena kita sering kali mengkonotasikan hewan semut dan lebah dengan sosok yang tekun, rajin, saling tolong-menolong dan menginspirasi banyak orang. Tetapi satu pertanyaan yang tak terpikirkan sama sekali adalah manakah yang lebih pintar antara kedua hewan itu. Mereka sama-sama tekun, rajin, dan juga tolong-menolong. Akhirnya mas al kahfi pun melakukan percobaan yang bisa menjawab pertanyaan itu. Percobaannya sederhana, jika kita lihat seekor lebah melintas masuk ke rumah kita lewat jendela, maka lebah tersebut akan keluar dari jendela yang sama. Cobalah kita untuk menutup jendela itu, maka lebah tadi takkan bisa keluar dan membenturkan badannya sampai kelelahan. Lain halnya dengan semut, apabila ada segerombolan semut berjalan cobalah kita memberikan penghalang buat jalan mereka. Sejenak semut-semut itu kaget dan menggerakkan antenna mereka kepada kawan-kawannya untuk mencari jalan keluar. Dan akhirnya semut tersebut dapat berjalan melewati penghalang itu. Kesimpulannya adalh semut lebih pintar dari lebah karena mereka mempunyai banyak cara atau banyak jalan menuju roma.

Sejenak saya merenungkan tentang hal ini. Memang benar kalau kita sebagai manusia hendaknya memiliki impian yang dicita-citakan. Dan pasti kita akan berusaha untuk menggapainya apapun yang terjadi. Tapi tengoklah semut, mereka punya banyak cara untuk menuju kesuksesan itu. Apabila kita bisa mengaplikasikan ini di kehidupan kita, maka kita bisa meminimalkan kegagalan dan kesalahan yang ada sehingga lebih cepat menuju kesuksesan yang kita impikan. Mungkin kita boleh saja memiliki kekerasan hati layaknya lebah, tapi kita juga hatus tidak boleh memiliki banyak langkah yang salah karena hal itu bisa menghancurkan semangat kita menggapai impian itu. Buatlah strategi atau langkah-langkah yang tepat untuk kita agar bisa menghindari kegagalan. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, jika kita bisa menyikapi dan tidak mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari.